Wednesday, July 23, 2025

Explore Wisata Vietnam – SAPA City

 Catatan: Juwono Saroso


“NEGERI DI ATAS AWAN” GUNUNG FANSIPAN

 


SAPA, sebuah kota kecil yang terletak di daerah pegunungan utara Vietnam. Salah satu daya tarik paling ikonik adalah Gunung Fansipan yang sering disebut “Negeri di Atas Awan”.

Untuk mencapai puncak Gunung Fansipan dengan ketinggian 3.143 meter di atas permukaan laut,  dapat memilih dua opsi. Pertama, dengan mendaki memakan waktu dua sampai tiga hari, tergantung pada jalur yang dipilih.

Opsi kedua, menggunakan kereta gantung Fanxipan Express.  Kita hanya butuh 15 menit melintasi jalur sepanjang 6.292 meter dengan ketinggian 1.400  - 3.143 meter di atas permukaan laut.

Setibanya di puncak Gunung Fansipan, kita akan merasa seperti berada di negeri yang terpisah dari dunia. Puncak gunung yang sering kali diselimuti awan memberikan suasana yang sangat magis.

Dari puncak,  kita bisa melihat panorama yang sangat luas, pegunungan yang menjulang, desa-desa kecil  yang tersedar di lereng serta ladang-ladang padi hijau yang menghampar di bawahnya.

Gunung Sansipan juga dikenal  sebagai  “Atap Vietnam” karena ketinggiannya yang menjulang di atas pengunungan sekitarnya. Kokoh dengan  hutan lebatnya dan air terjun yang indah. Kadang terlihat awan tipis bergerak melayang lalu menghilang.

Di puncak terdapat bangunan monumen  yang menjulang. Namanya “Thanh Can Dac Lo”. Monumen tersebut menandai titik tertinggi di Gunung Fansipan. Jika diterjemahkan mengandung makna: “Plakat Puncak Tertinggi” atau  “Monumen Puncak Gunung Fansipan”. 

Selain  itu, juga terdapat beberapa  monumen  seperti Kuol Cao Dai untuk  agama sinkretis Vietnam.  Juga ada patung Buddha  yang cukup besar dan menawan. Kemudian ada stupa  yang didedikasikan untuk  memperingati pencapaian spiritual dan kebijaksanaan.  Di sana juga terdapat banyak  café dan restoran.

Monumen-monumen tadi  menjadi spot foto menarik sebagai simbol  kebanggaan bagi wisatawan  yang berkunjung ke Negeri di Atas Awan. Pucak gunung ini juga dipercantik dengan aneka bunga berwarna warni. Seperti Bunga Rhododendron, Bunga Azalea dan Bunga Primula.

Gunung Fansipan bukan hanya sekadar puncak tertinggi di Vietnam, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual dan petualangan yang mengesankan. Baik melalui pendakian yang melelahkan atau dengan kereta gantung yang cepat.

CAT CAT VILLAGE DESTINASI UNIK DI KAKI GUNUNG FANSIPAN


CAT CAT VILLAGE, sebuah desa wisata yang terletak di kaki Gunung Fansipan di Sapa, Vietnam. Pesona alamnya sangat indah, memiliki  kekayaan budaya yang tetap terjaga.

Gunung Fansipan yang dinekal sebagai “Atap Vietnam” dengan ketinggian 3.143 meter di atas permukaan laut, menyimpan banyak destinasi wisata. Dikenal karena keindahan alam dan panorama yang mengesankan.

Dua di antaranya yang sempat saya jelajahi adalah “Negeri di Atas Awan” yang berada di puncak tertinggi Gunung Fansipan.   

Kemudian saya juga menikmati destinasi yang memiliki daya tarik yang unik kehidupan suku minoritas H'Mong di Cat Cat Village. Desa wisata ini terletak di kaki Gunung Fansipan.

Tour  Cat Cat Village ini kita beli dari agent tour lokal Vietnam atas rekomendasi dari Ayu Mircahya.  Dia adalah alumni Akpar Majapahit  Surabaya yang sempat magang di Amerika dan sekarang kerja di Hanoi Vietnam.

Salah satu daya tarik utama  Cat Cat Village adalah kesempatan merasakan denyut kehidupan sehari-hari suku tradisional  H’Mong.  Menyusuri  jalan-jalan sempit desa yang dipenuhi dengan rumah-rumah tradisional. Rumah dengan arsitektur unik bersandar pada lereng gunung dan memiliki konstruksi kayu tradisional.

Cat Cat Village juga terkenal dengan kerajinan tangan yang indah sebagai warisan budaya suku H’Mong. Pusat kerajinan di desa ini menawarkan  berbagai macam produk. Mulai dari  tekstil tenun tangan, perhiasan, tas, anyaman, hingga barang-barang dekoratif yang dibuat dengan menggunakan teknik tradisional.

Spot foto yang instagramable tersebar di berbagai sudut desa.  Seperti di Sungai Muong Hoa, sungai utama yang mengalir melalui Desa Cat Cat dan lembah sekitarnya. Aliran airnya jernih, batu-batu besar tersebar di sapanjang sungai. Sangat ideal untuk berjalan-jalan santai, piknik atau berkemah di tepi sungai.

Kemudian Jembatan Emas (Golden Bridge) di Desa  Cat Cat juga salah satu ikon wisata yang menarik untuk berfoto.  Jembatan ini menyuguhkan pemandangan dramatis yang mengarah ke lembah hijau dengan deretan bangunan tradisional dan  panorama pegunungan  di kejauhan.

Rumah Budaya atau  "Nhà Văn Hóa" menjadi pusat kegiatan dan simbol pelestarian budaya  suku H’Mong. Berbagai kegiatan  sosial, fastival seni  dengan alat musik etnis, pameran  tradisional dan lain-lain.

Menjelajahi Cat Cat Village kita mendapat pengalaman autentik tentang suku minoritas H’Mong yang sangat kental dengan tradisi leluhur. Semua tercermin dari  budaya dan  tradisi kehidupan  sehari-hari.






Pertama-tama, terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu banyak nikmat yang Engkau berikan. Tidak terhingga anugerah yang Engkau limpahkan. Begitu indah rencanaMu melebihi harapan yang selalu kuucapkan dalam setiap doa-doaku.
Saya sangat bersyukur dan mengucapkan:“Tuhan Yesus, terimakasih untuk segalanya” (Read More)