Hamzah Fansuri, S.Si, M.Si, Ph.D

MAS JUWONO, KREATIF DAN INOVATIF
Oleh: Hamzah Fansuri, S.Si, M.Si, Ph.D
Dosen (Lecturer) dan Wakil Dekan FIA ITS.
Alumni Kimia FMIPA ITS

Pertama kali saya melihat (bukan bertemu karena kalau bertemu maka ada interaksi sedangkan. Saat itu saya melihat mas Juwono, tapi tidak tahu apakah beliau melihat saya)  Mas Juwono saat Camp Kimia di Junggo, Batu-Malang tahun 1990.  Saat itu, saya adalah mahasiswa baru yang sedang dipelonco di tingkat Jurusan. Saya tidak ingat, apakah saat itu beliau sudah lulus atau belum.
Hal yang membuat saya terkesan adalah karena beliau menghibur kami dengan permainan electone-nya dan kemiripan beliau dengan pak Perry Burhan, salah satu dosen kami. Setelah itu saya tidak pernah lagi melihat maupun mendengar kiprah Mas Juwono ini sampai saya menyelesaikan studi S3 saya dan kembali aktif di ITS tahun 2016.
Mas yang pandai main electone, yang dulu saya lihat di Junggo tahun 1990 itu, sekarang sukses sebagai pemilik Tristar Culinary Institute.  Beliau datang kembali ke kampus, menawarkan kerjasama membuka program studi S2 kuliner. Sebuah program studi yang saat itu terdengar aneh dan tidak saintifik, tapi saat ini, kuliner  adalah program studi yang sangat tinggi tingkat relevansinya dengan kebutuhan masyarakat.
Walau demikian, kami (jurusan Kimia ITS) tetap mendukung dan ikut berupaya dan mengkaji kemungkinan pembukaan program studi tersebut. Karena regulasi yang ada, kami akhirnya menyerah, tidak sanggup mewujudkannya.
Kami masih sering berinteraksi dan bahkan Mas Juwono sempat mengadakan pertemuan di kampus Tristar Culinary Institute  yang juga  sebagai kampus Akpar (Akademi Pariwisata) Majapahit  di Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya.
Saya sangat kagum pada Mas Juwono ini karena beliau pantang menyerah. Ide membuka program studi kuliner itu ternyata beliau wujudkan dengan membuka perguruan tinggi dan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia.
Hal lain yang juga sangat mengesankan dari Mas Juwono adalah jiwa sosialnya. Tak terhitung banyaknya kakak maupun adik kelas yang beliau bantu berwirausaha. Beliau juga tidak pelit dalam membagi pengetahuan dan keterampilan kepada banyak orang  dari beragam lapisan masyarakat. Saya teringat wejangan Profesor saya yang kira-kira berbunyi:
"Kalau kamu adalah orang yang kreatif dan inovatif maka kamu tidak akan takut kreativitas dan inovasimu habis maupun dicuri orang lain dan merugikanmu. Kamu selalu akan punya kreativitas dan inovasi baru."
Mas Juwono menurut saya memenuhi kriteria tersebut, yaitu kreatif dan inovatif. Kreativitas dan inovasinya justru semakin berkembang dengan membaginya kepada banyak orang.


Kata Prof. Dr. Fahimah Martak, M.Si (Read More)
Kata Ir. Hendrata Wibisana, MT (Read More)
Kata Dra. Aning Purwaningsih M.Si (Read More)
Kata H Muhammad Khatam (Read More)
Kata Susana Halimah (Read More)




Pertama-tama, terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu banyak nikmat yang Engkau berikan. Tidak terhingga anugerah yang Engkau limpahkan. Begitu indah rencanaMu melebihi harapan yang selalu kuucapkan dalam setiap doa-doaku.
Saya sangat bersyukur dan mengucapkan:“Tuhan Yesus, terimakasih untuk segalanya” (Read More)

Sebuah Epilog:

Sebuah Testimoni Semua yang saya miliki hari ini adalah anugerah dari Yang Kuasa yang saya dapatkan dengan   perjuangan yang c...