Ir. Juwono Saroso, MM, M.MPar
Bapak dari
tiga anak, buah dari pernikahannya dengan Evi Mulyasari Dewi ini, lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 29 November 1966. Masa kecil di kota
kelahiran hanya dilalui sembilan tahun.
Karena keadaan, kedua orangtuanya, Pramono Judarto dan Sriwulan Edijati,
terpaksa pindah ke Surabaya.
Di ibu kota
Provinsi Jawa Timur ini, pria yang akrab disapa Yu ini, menjalani hidup dengan
dinamika yang luar biasa. Orangtuanya harus berjuang dari nol. Berdagang kecil-kecilan.
Yu yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar, ikut bertarung melawan keadaan
yang serba sulit itu. Ikut membantu orangtua dengan berjualan jajan keliling
kampung.
Ketika
menginjak bangku SMP, Yu sudah mulai hidup mandiri. Menjadi guru privat main
organ dan les pelajaran IPA untuk anak-anak SD. Dari sini sudah terlihat bahwa
Yu sangat berbakat sebagai
pendidik. Kegiatan sebagai guru privat
itu berlanjut hingga duduk di bangku SMA dan perguruan tinggi.
Lulus dari
SMP IMKA, Yu yang punya motto jangan pernah menyerah itu, melanjutkan pendidikan
di SMAK St Louis I Surabaya. Tamat SMA tahun
1985, Yu masuk ke Fakultas Kimia (MIPA) Institut Teknologi 10 November
Surabaya (ITS). Lepas dari kampus pendidikan, Yu mulai masuk ke “kampus kehidupan”.
Terjun ke
masyarakat. Memulai kehidupan dengan tantangannya sangat berat. Jauh berbeda
ketika berada di dunia perguruan tinggi yang setiap hari berkutat dengan diktat. Yu sempat merasakan jatuh dan bangun dalam
dunia usaha. Kemudian keluar masuk perusahaan untuk mendapatkan pengalaman.
Tahun 1991,
setelah usaha daur ulang olie tutup karena masalah legalitas, Yu bekerja di PT.
Tambak Agung Abadi Mojokerto. Sebuah pabrik pengolah singkong menjadi gula
cair. Di sana, Yu menempati posisi sebagai
Quality Control (QC). Selain
itu, Yu juga merangkap jadi asisten
manager Research & Development (R&D). Di perusahaan ini, hanya
bertahan 2 tahun.
Tahun 1993 –
1995, pindah ke PT. Hair Star Indonesia, perusahaan yang memproduksi rambut dan
bulu mata palsu untuk ekspor. Posisinya? Sebagai Manager Riset & Development. Di sini Yu memikul tanggungjawab untuk degala
aktivitas riset dan pengembangan kualitas performansi sesuai standar
internasional. Setiap hari melakukan penelitian di laboratorium. Pengalaman
dari sinilah yang kemudian menjadi modal dalam menjalankan usaha sendiri.
Tahun 1995 –
1997, menimba pengalaman di PT Ardaya yang bergerak di bidang supplier chemical. Di perusahaan ini, Yu
dipercaya sebagai marketing dan technical
support. Dengan demikian, Yu bisa menjalin hubungan dengan pabrik-pabrik kosmetik
besar sekelas PT. Johnson and Johnson, Unilever, La Tulipe dan beberapa
perusahaan home industry yang
berkembang di Surabaya.
Tahun 1997 –
1998, bersama dua rekannya mendirikan PT. Tricipta Agung Sejahtera. Perusahaan
yang bergerak dibidang supplier
bahan-bahan kimia ini hanya bertahan satu tahun. Pecah kongsi kemudian Yu
merintis usaha baru CV Tristars Chemicals.
Perusahaan
yang dirintis bersama istrinya, Evi Muliasari Dewi itu, terus berkembang.
Selain sebagai supplier bahan-bahan kimia, juga merambah dunia pendidikan yaitu
menyelenggarakan kursus Home Industry
Class. Dari sini bermetamorfose menjadi sebuah lembaga pendidikan bernama Tristar Culinary Institute (TCI).
Tahun 2008,
Yu yang meraih S2, Magister Managemen di
STIE Mahardhika Surabaya dan Magister
Manajemen Pariwisata (M.Par) STP Trisakti Jakarta itu, mengambil alih pengelolaan
Akpar Majapahit dari Universitas Islam Majapahit (UNIM) yang berpusat di
Mojokerta.
Kampus Akpar Mojopahit menempati
gedung lima lantai di Jalan Raya Jemursari 144 Surabaya. Kemudian, tahun 2017,
Yu mengambil alih Politeknik Surabaya, kemudian diboyong dari kampus lama di
Jl. Kutisari ke kampus baru di Jl. Kaliwaron 58 – 60 Surabaya.
Yu kini sukses mengelola tiga perguruan tinggi. Tristar
Culinary Institute dan Akpar Majapahit di bawah Yayasan Eka Prasetya Mandiri.
Sementara Politeknik Surabaya di bawah Yayasan Dharma Bakti. ***